Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Nullam eu est quis enim commodo aliquet. Vestibulum eleifend venenatis massa. Curabitur rutrum accumsan felis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas. Phasellus ut augue eu purus iaculis viverra. Maecenas vehicula dictum diam.

Diagnosis dan Morfologi Kulit


Anamnesis
Hal yang penting ditanyakan adalah riwayat penyakit, penggunaan obat-obat untuk penyakit yang dideritanya maupun untuk penyakit lain, penyakit yang diderita oleh anggota keluarga yang lain, penyakit-penyakit yang diderita sekarang maupun pada masa lampau, dan kebiasaan tertentu.
Inspeksi
Lokalisasi, warna, bentuk, ukuran,  penyebaran, batas, dan efloresensi yang khusus.
Bila terdapat kemerahan pada kulit ada tiga kemungkinan adalah eritema, purpura, dan telangiektasis. Cara membedakannya yakni ditekan dengan jari dan digeser. Pada eritema warna kemerahan akan hilang dan warna tersebut akan kembali setelah jari dilepaskan karena terjadi vasodilatasi kapiler. Sebaliknya pada purpura tidak menghilang sebab terjadi perdarahan di kulit, demikian pula telangiektasis akibat kapiler yang menetap.
Palpasi
Perhatikan adanya tanda-tanda radang akut atau tidak, ada tidaknya indurasi, fluktuasi, dan pembesaran kelenjar regional maupun generalisata.

Diagnosis
Diagnosis sementara dan diagnosis banding. Bila perlu dapat dikonsultasikan ke bagian lain

MORFOLOGI KULIT
Efloresensi kulit dapat berubah pada waktu berlangsungnya penyakit. Proses tersebut dapat merupakan akibat biasa dalam perjalanan proses patologik. Kadang-kadang perubahan ini dapat dipengaruhi keadaan luar, misalnya trauma garukan, dan pengobatan yang diberikan sehingga perubahan tersebut tidak biasa lagi. Dalam hal ini gambaran klinis morfologi penyakit menyimpang dari biasanya dan sulit dikenali. Demi kepentingan diagnosis penting sekali untuk mencari kelainan yang pertama (efloresensi primer) yang biasanya khas untuk penyakit tersebut.
Menurut PRAKEN (1966) yang disebut efloresensi (ruam) primer adalah macula, papul, plak, urtika, nodus, nodulus, vesikel, bula, pustule dan kista. Sedangkan efloresensi sekunder adalah skuama, krusta, erosi, ulkus, dan sikatriks.
Untuk mempelajari macam-macam kelainan kulit lebih sistematis sebaiknya dibuat pembagian menurut SIEMENS (1958) yang membaginya sebagai berikut :
-          Setinggi permukaan kulit adalah macula
-          Bentuk peralihan, tidak terbatas pada permukaan kulit adalah eritema, telangiektasis
-          Di atas permukaan kulit adalah urtika, vesikel, bula, kista, pustule, abses, papul, nodus, tumor, vegetasi
-          Bentuk peralihan, tidak terbatas pada suatu lapisan saja adalah sikatriks (hipertrofi dan hipotrofi), cekung, hipotrofi, anetoderma, erosi, ekskoriasi, ulkus, yang melekat di atas kulit (deposit), skuama, krusta,  sel-sel asing dan hasil metaboliknya, kotoran

Defenisi Berbagai Efloresensi Kulit/kelainan Kulit Dan Istilah-Istilah Yang Berhubungan Dengan Kelainan Tersebut
-          Macula adalah kelainan kulit berbatas tegas berupa perubahan warna semata-mata. Contoh adalah melanoderma, leukoderma, purpura, petekie, ekimosis
-          Eritema adalah kemerahan pada kulit yang disebabkan pelebaran pembuluh darah kapiler yang reversible
-          Urtika adalah edema setempat yang timbul mendadak dan hilang perlahan-lahan
-          Vesikel adalah gelembung berisi cairan serum, beratap, berukuran kurang dari ½ cm garis tengah dan mempunyai dasar ; vesikel berisi darah disebut vesikel hemoragik
-          Pustule adalah vesikel yang berisi nanah, bila nanah mengendap di bagian bawah vesikel disebut vesikel hipopion
-          Bula adalah vesikel yang berukuran lebih besar. Dikenal juga istilah bula hemoragik, bula purulen, dan bula hipopion
-          Kista adalah ruangan berdinding berisi cairan, sel, maupun sisa sel. Kista terbentuk bukan akibat peradangan, walaupun dapat meradang. Kista terbentuk dari kelenjar yang melebar dan tertutup, saluran kelenjar, pembuluh darah, saluran getah bening, atau lapisan epidermis. Isi kista terdiri atas serum, getah bening, keringat, sebum, sel-sel epitel, lapisan tanduk, dan rambut
-          Abses adalah kumpulan nanah dalam jaringan, bila mengenai kulit berarti di dalam kutis atau subkutis
-          Papul adalah penonjolan di atas permukaan kulit, sikumskrip,berukuran diameter lebih kecil dari ½ cm, berisikan zat padat. Warna papul dapat merah akibat peradangan, pucat, hiperkrom, putih, atau seperti kulit di sekitarnya. Letak papul dapat epidermal atau kutan
-          Nodus adalah massa padat sirkumskrip, terletak di kutan atau subkutan, dapat menonjol, jika diameternya lebih kecil dari 1 cm disebut nodulus
-          Plak adalah peninggian di atas permukaan kulit, permukaannya rata dan berisi zat padat (biasanya infiltrat), diameternya 2 cm atau lebih. Contohnya papul yang melebar
-          Tumor adalah istilah umum untuk benjolan yang berdasarkan pertumbuhan sel maupun jaringan
-          Infiltrate adalah tumor terdiri atas kumpulan sel radang
-          Vegetasi adalah pertumbuhan berupa penonjolan bulat atau runcing yang menjadi satu. Vegetasi dapat dibawah permukaan kulit
-          Sikatriks adalah terdiri atas jaringan tak utuh, relief kulit tdk normal, permukaan kulit licindan tidak terdapat adneksa kulit. Sikatriks dapat atrofik, kulit mencekung dan dapat hipertrofik yang secara klinis terlihat menonjol karena kelebihan jaringan ikat. Bila sikatriks hipertrofik menjadi patologik, pertumbuhan melampaui batas luka disebut keloid (sikatriks yang pertumbuhan selnya mengikuti pertumbuhan tumor), dan ada kecenderungan terus membesar
-          Anetoderma adalah bila kutis kehilangan elastisitas tanpa perubahan berarti pada pada bagian kulit yang lain, dapat dilihat bagian-bagian yang bila ditekan dengan jari-jari seakan-akan berlubang. Bagian yang jaringan elastiknya atrofi disebut anetoderma
-          Erosi adalah kelainan kulit yang disebabkan kehilangan jaringan yang tidak melampaui stratum basal
-          Ekskoriasi adalah kelainan kulit yang disebabkan oleh hilangnya jaringan sampai stratum papilare
-          Ulkus adalah hilangnya jaringan yang lebih dalam dari ekskoriasi
-          Skuama adalah lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit. Skuama dapat halus sebagai taburan tepung, maupun lapisan tebal dan luas sebagai lembaran kertas. Dapat dibedakan misalnya pitirasiformis (halus), psoriasiformis(berlapis-lapis), iktiosiformis (seperti ikan), kutikular (tipis), lamellar (berlapis), membranosa (lembaran-lembaran), dan keratotik (terdiri atas zat tanduk)
-          Krusta adalah cairan badan yang mengering. Dapat bercampur dengan jaringan nekrotik. Maupun benda asing (kotoran, obat dan sebagainya). Warnanya ada beberapa macam adalah kuning muda berasal dari serum, kuning kehijauan berasal dari pus, dan kehitaman berasal dari darah
-          Likenifikasi adalah penebalan kulit disertai relief kulit yang makin jelas
-          Guma adalahinfiltrak sirkumskrip, menahun, destruktif, biasanya melunak
-          Eksentama adalah kelainan pada kulit yang timbul serentak dalam waktu singkat dan tidak berlangsung lama, umumnya didahului oleh demam
-          Fagedenikum adalah proses yang menjurus ke dalam dan meluas
-          Terebrans adalah proses yang menjurus ke dalam
-          Monomof adalah kelainan pada kulit yang satu ketika terdii atas hanyan satu macam ruam kulit
-          Polimorf adalah kelainan kulit yang sedang berkembang, terdiri atas bermacam-maca eflolesensi
-          Telangiektasis adalah pelebaran kapiler yang menetap pada kulit
-          Roseola adalah eksantema yang lentikular berwarna merah tembaga pada sifilis dan frambusia
-          Eksantema skariatiniformis adalah erupsi yang difus dapat generalisata atau lokalisata, berbentuk eritema numular
-          Eksantema morbiliformis adalah erupsi yang berbentukk eritema yang lentikular
-          Galopans adalah  proses yang sangat cepat meluas

Berbagai istilah ukuran, susunan kelainan/bentuk serta penyebaran dan lokalisasi dijelaskan sbb.
I.                   Ukuran
-          Miliar : sebesar kepala jarum pentul
-          Lentikular : sebesar biji jagung
-          Nummular : sebesar uang logam 100 rupiah
-          Plakat : lebih besar dari numular
II.                Susunan Kelainan/Bentuk
-          Liniar : seperti garis lurus
-          Sirsinar/anular : seperti lingkaran
-          Polisiklik : bentuk pinggiran yang sambung menyambung
-          Arsinar : berbentuk bulan sabit
-          Korimbiformis : susuan seperti induk ayam yang dikelilingi anak-anaknya
Bentuk lesi
-          Teratur : misalnya bulat, lonjong, dsb
-          Tidak teratur
III.             Penyebaran dan Lokalisasi
-          Sirkumskrip : berbatas tegas
-          Difus : tidak berbatas tegas
-          Generalisata : tersebar pada sebagian besar bagian tubuh
-          Regional : mengenai daerah tertent badan
-          Universalis  : seluruh atau hampir seluruh tubuh (90 – 100%)
-          Solitary : hanya satu lesi
-          Herpetiformis : vesikel bekelompok seperti pada herpes zooster
-          Konfluens : dua atau lebih lesi yang menjadi satu
-          Diskret : terpisah satu dengan yang lain
-          Serpiginosa : proses yang menjalar ke satu  jurusan diikuti oleh penyembuhan pada bagian yang ditinggalkan
-          Irisformis : eritema berbentuk bulat lonjong dengan vesikel wana yang lebih gelap ditengahnya
-          Simetrik : mengenai kedua belah badan yang sama
-          Bilateral : mengenai kedua belah badan
-          Unilateral : mengenai sebelah badan









File Under: ,

0 komentar: